Mungkin sebagian dari kalian sudah pernah mendengar istilah full stack developer namun masih belum mengerti perbedaannya dengan jenis programmer lainnya seperti front end maupun back end developer. Nah jangan khawatir, kali ini kita akan membahas lebih lanjut apa itu profesi full stack developer beserta kualifikasi yang dibutuhkan.

Pengertian Full Stack Developer

Full stack developer adalah seorang pengembang website yang menguasai skill web development secara menyeluruh mulai dari tampilan website (front end) hingga ‘isi dapur’ sebuah website (back end).

Singkatnya, full stack developer adalah orang yang bisa menjadi front end developer serta back end developer sekaligus.

Kualifikasi Full Stack Developer

Untuk menjadi seorang full stack developer, berikut adalah beberapa kualifikasi dasar yang harus kalian miliki:

Menguasai teknologi front-end

Skill teknis front-end yang wajib dimiliki oleh seorang full-stack developer adalah HTML5, CSS3, XML dan JavaScript. HTML digunakan untuk membangun struktur website. Kemudian CSS berfungsi untuk mendesain dan mengatur halaman website agar terlihat menarik. Sedangkan XML digunakan untuk memodifikasi bagian aplikasi Android.

Menguasai bahasa pemrograman back-end

Skill teknis back-end diperlukan untuk melakukan perencanaan, penataan, implementasi dan pengujian website. Untuk itu, kamu harus menguasai bahasa pemrograman yang dibutuhkan untuk membangun back end website misalnya Java, Node.js (Java Script), PHP, Python, Ruby, Swift dan lain-lain.

Memahami UI/UX

Memahami UI/UX sangat penting bagi seorang full stack developer. Kamu nggak harus jago desain, minimal kamu paham konsep dasar UI/UX dan skill teknis bagaimana cara mengkonversi desain ke dalam kode pemrograman seperti HTML5, CSS3, serta kemampuan untuk bekerja dengan library.

Memahami database dan web architecture

Seorang full stack developer wajib menguasai sistem manajemen database dan cara kerjanya. Beberapa contohnya yaitu MySQL, MongoDB, Redis, Oracle, dan lain-lain. Selain itu, seorang full stack developer juga harus paham struktur arsitektur website struktur kode, sistem penyimpanan file terutama cara penggunaan storage untuk mengelola database.

Menguasai Version Control System (VCS)

VHS atau yang sering disebut juga dengan GIT digunakan untuk mencatat setiap perubahan file yang di dalamnya terdapat kode-kode yang dibuat oleh developer. Tujuannya untuk mengubah atau memperbaharui fitur sebuah website yang dibangun oleh sebuah tim atau beberapa orang developer.

Menjadi seorang full stack developer tidak harus menguasai semua teknologi, asal bisa memenuhi kualifikasi dasar serta mampu menganalisa dan memiliki skill problem solving yang baik, kalian bisa menjadi seorang full stack developer. Gimana? Sudahkah kamu yakin untuk menjadi seorang full stack developer?

  • Continue reading
  • Continue reading
  • Continue reading
  • Continue reading
  • Continue reading

Leave A Comment