Adopsi teknologi low code semakin meningkat dalam beberapa tahun belakangan dan diprediksi akan mengambil alih pasar pengembangan aplikasi di masa mendatang.
Adanya skill gap dan kurangnya ketersediaan tenaga developer handal menjadi persoalan di tengah meningkatnya permintaan untuk pengembangan aplikasi. Sementara itu, dunia bisnis kini dituntut untuk semakin tangkas dalam mengikuti perkembangan dan disrupsi teknologi.
Akibatnya, kini semakin banyak platform-platform low code yang bermunculan dan berlomba-lomba menawarkan solusi teknologi untuk transformasi digital dan peningkatan efisiensi operasional bisnis.
Pengembangan aplikasi dituntut semakin cepat
Pasar pengembangan aplikasi kini semakin user-oriented, dengan adanya tren dan kebutuhan user yang selalu berubah-ubah, aplikasi dan produk digital harus mampu menyesuaikan dengan prefersnsi dan kebutuhan user dengan cepat. Oleh karena itu, siklus pengembangan aplikasi pun dituntut untuk semakin singkat.
Untuk menjawab permasalahan tersebut, teknologi low code dapat mempercepat proses pengembangan aplikasi kira-kira 10 kali dari pengembangan aplikasi berbasis tradisional. Hal ini karena low code tidak membutuhkan pemrograman manual yang kompleks sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada tenaga developer profesional yang handal.
Efisiensi semakin ditingkatkan
Penggunaan low code mampu meningkatkan efisiensi dalam banyak hal, antara lain waktu, tenaga dan biaya. Dengan low code, pelaku bisnis dapat membangun aplikasi tanpa perlu merekrut developer profesional, waktu pengembangan aplikasi pun dapat dipersingkat sehingga produk dapat lebih cepat diluncurkan ke pasaran dan balik modal. Selain itu penggunaan low code juga dapat mengurangi biaya maintenance aplikasi. Karena itulah dalam pengembangan aplikasi menggunakan low code, banyak pos-pos yang dapat dipangkas untuk efisiensi.
Sistem perlu semakin terintegrasi
Proses operasional bisnis biasanya bergantung pada berbagai sumber data baik internal maupun eksternal. Maka dari itu penting untuk memiliki sistem yang mampu mengintegrasikan semua sumber data tersebut untuk mempermudah menjalankan proses operasional dan untuk keperluan pengambilan keputusan.
Meningkatkan pengalaman pengguna
Pengembangan aplikasi yang diperuntukkan bagi bisnis berbeda dengan pengembangan aplikasi biasa yang ditujukan bagi pengguna umum. Pengembangan aplikasi untuk bisnis membutuhkan lebih banyak kustomisasi dan penyesuaian dengan apa yang dibutuhkan perusahaan. Terkadang tim atau staf yang menggunakannya merasa kesulitan untuk mengoperasikan aplikasi yang diciptakan tanpa menyesuaikan dengan sistem operasional mereka.
Membangun aplikasi menggunakan low code dapat memberikan kendali penuh pada developer untuk melakukan penyesuaian terhadap proses, alur kerja dan sistem yang dijalankan oleh para staf yang menjadi user, sehingga aplikasi yang dibuat pun dapat menjadi lebih user-friendly.
Lebih banyak pencapaian dengan skill yang ada
Dunia pengembangan web dan aplikasi dari waktu ke waktu selalu mengalami perkembangan. Setiap tren teknologi dan skill terbaru muncul, banyak perusahaan yang menemukan adanya skill dan merasa kesulitan untuk mencari developer yang memenuhi perubahan kualifikasi dan menguasai skill terbaru.
Teknologi low code didesain untuk mudah digunakan oleh semua kalangan. Jadi low code dapat menjembatani gap pada skill teknikal dari SDM yang ada dengan kualifikasi skill yang diperlukan untuk mampu membangun sebuah aplikasi. Hal ini memberi kesempatan pada staff non teknik untuk tetap menekuni pekerjaan utama mereka sambil mengerjakan kebutuhan IT pada proses operasional, yang mungkin menjadi hal baru bagi mereka.
Dunia bisnis dan IT kini mau tak mau harus mencari cara untuk dapat mengikuti pesatnya perubahan teknologi dan tuntutan pasar dalam pengembangan aplikasi. Low code menawarkan beragam kemudahan dan kecepatan jika dibandingkan dengan pengembangan aplikasi berbasis tradisional, oleh karena itu, adopsi teknologi low code adalah pilihan yang tak terelakkan sebagai cara untuk menyesuaikan dengan perubahan tersebut.